Authors

Abstract

Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molkenb) is a medicinal plant native to Indonesia known as Indonesian Viagra from Java. The decline and scarcity of Purwoceng is an important obstacle in meeting the demands of harvesting from the original habitat without conservation and the extreme climatic conditions in the Dieng plateau. Therefore, it is necessary to apply controlled cultivation technology, namely hydroponic technology with drip irrigation in the greenhouse, to increase the yield and quality of Purwoceng. This study aimed to obtain the effect of hydroponic methods and hydroponic nutrition (EC) on the yield and quality of Purwoceng. The study was conducted from December 2020 to March 2021 at a greenhouse of ± 1500 m above sea level. The experiment used a randomized block design with three replications. Each replication consisted of 15 plants. Hydroponic type, which was recirculating drip, non-circulating drip, and nutrient concentration which were 1000 ppm, 1500 ppm, and 2000 ppm. The harvest weight (aerial part and root), moisture, ash, crude fat, crude fiber, water extractive, and ethanol extractive content, and the contaminant (microbial and heavy metal) content, were analyzed. In conclusion, to produce high-quality Purwoceng, a hydroponic system could be used using recirculating drip and 1000 ppm nutrient dose.

Abstract in Indonesian

Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molkenb) adalah tanaman obat asli Indonesia yang dikenal dengan nama Viagra Indonesia dari Jawa. Penurunan dan kelangkaan Purwoceng merupakan kendala penting dalam memenuhi tuntutan panen dari habitat aslinya tanpa konservasi dan kondisi iklim ekstrim di dataran tinggi Dieng. Oleh karena itu, perlu diterapkan teknologi budidaya terkontrol yaitu teknologi hidroponik dengan irigasi tetes di rumah kaca, untuk meningkatkan hasil dan kualitas Purwoceng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode hidroponik dan nutrisi hidroponik (EC) terhadap hasil dan kualitas Purwoceng. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 hingga Maret 2021 di rumah kaca ± 800 m di atas permukaan laut. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 15 tanaman. Jenis hidroponik yaitu recirculating drip, dan non-circulating drip, serta konsentrasi nutrisi 1000 ppm, 1500 ppm, dan 2000 ppm. Berat panen (bagian udara dan akar), kadar air, abu, lemak kasar, serat kasar, ekstraktif air, dan ekstraktif etanol serta kandungan kontaminan (mikroba dan logam berat) dianalisis. Kesimpulannya untuk menghasilkan purwoceng yang berkualitas, sistem hidroponik dapat digunakan dengan menggunakan recirculating drip dan dosis nutrisi 1000 ppm.